Sahabat adalah segalanya. Yes, they're. Selama ini aku nganggep bahwa kelas sembilanku di SMP-ku cuma sekumpulan orang-orang yang dipisahkan dari kelasnya masing-masing. Ya. Sama sepertiku. Tapi ternyata aku SALAH BESAR.
Rasanya aku selalu pingin nangis kalau inget saat-saat aku dan kelas 9ku itu minta diajarin ke Kurnia, berantem sama anak-anak cowo, bercanda sama guru, dateng pagi-pagi ke sekolah buat ngerjain PR bareng, diejek temen-temen karena dateng setelah istirahat pertama, dan saling nyebarin contekkan pas lagi ulangan. Itu kalau diinget bakal bikin sakit.
Aku sendiri ragu-ragu dan ngga percaya diri kalau aku harus masuk sekolah baru yang penghuninya asing-asing. Ngga kaya waktu naik kelas, kita masih kenal sama beberapa orang di dalam kelas baru itu. Tapi kali ini, yang kukenal cuma orang-orang dari temen SD dan tempat aku bimbel. Sedangkan yang lain, aku takut mereka ngga seramah yang kubayangkan.
Cynthia bilang kalau ijazah baru diambil Agustus nanti. Ini harus dimanfaatkan buat ketemu temen-temen yang udah support aku soal Ogawa-kun dan nemenin aku kala suka dan duka. Thanks for your support and I wont forget it :) .
Dan BTW aku masih bingung kalau chatting sama orang baru dan nanya aku anak mana aku jawabnya SMP-ku atau SMA-ku? Ah... Shit. Ngga bisa aku menerima perubahan yang begitu cepet gini.
1 komentar:
Dody Says :
Ho, masih sulit bersosialisasi dengan sekolah baru ya???
Sabar aja Ut. Seiring dengan berlalunya waktu nanti juga kamu akan terbiasa kok.
Tentu kamu juga harus bersosialisasi dengan sesama.
Aku juga merasakan itu pas pertamakali masuk kuliah kok.
Tapi pada akhirnya, yah terbiasa juga.
Posting Komentar